Senin, 07 Oktober 2013

Modifikasi Kawasaki Ninja 150 Drag Bike, Pakai Kit GP125, Sport Tune-Up s/d 155 cc

ManiakMotor – Selenoid pada bodi karburator Kawasaki Ninja 150 RR ini bertugas menyuplai bahan bakar pada putaran atas. Dia terintegrasi atau terhubung ke pengapian. Kit tersebut milik Yamaha TZ125 versi GP, motor prototipe yang dipakai  balapan kelas capung GP125 yang sekarang jadi Moto2.

Bukan hanya selonoid modal Ninja 150 milik Abirawa DMC Racing (ADR) sering juara Sport 2 tak Tune-Up s/d 155 cc. Diramu bersama ruang bakar dengan lapal-lapal mengorek pakai pisau tunner. “Memang selenoid yang memperbaiki aliran bahan bakar, namun penentunya tetap mengorek sudut squis, transfer, bilas, buang dan kenalpot pada 2-tak,” kata Widodo alias Dodo yang tampangnya seperti petinju dari pada mekanik  ADR yang bermarkas di Pondok Gede, Jakarta Timur itu.  
R. Cholid Teor yang berduet dengan Eko Chodox pada 2013 adalah joki yang telah berulang naik podium dengan motor ini. “Jejaknya di trek pada tarikan awal bagus, karena kurang bengis. Kekurangan bawah ini akan terkejar di atasnya dengan bantuan selenoid. Karakternya memang begitu,” kata Cholid yang juga bertugas sebagai joki penyettingnya. Target tahun ini berlari di bawah 7.350 detik yang jadi best time-nya sekarang.

MIKUNI TM                                                                                         
Magnet ikut membantu halusnya putaran mesin
S
elonoid adalah kumparan yang baru bekerja bila mendapat arus. Arus listriknya dari pengapian. Solenoid mengatur jarum untuk membuka tutup nosel menyemprotkan debit bahan bakar. Letak noselnya persis di depan venturi karbu. Pintar kali ya... Berarti ada dua nosel dalam satu karburator, dong.
Perangkat ini dibeli ADR dari Kerry ‘Bob’ Hutama from CMS (Champion  Motor Sport) di Kemayoran, Jakarta Pusat.  CMS memang penyedia part racing sejak ’90- an yang sudah lama sekali.  Namanya juga kit, belinya harus harus satu set, karbu dan pengapian. Kit ini  aslinya untuk TZ125 versi 1998,” singkat Kerry yang sehari-hati tak lepas dari wiiiiiiiiiiing, bunyi pisau tunner, bro.
Karburator yang dilengkapi selenoid  basisnya beda walau mereknya sama. Yang dipakai pada Ninja ini adalah Mikuni TM 38 mm. Lubang nosel dan jarumnya bertingkat ukurannya.  Makanya penggunaan nomor jarum nosel pun lebih bervariasi. Mudah disetting, bila lengkap nomor dan jarumnya. Itu bila dibanding  Mikuni TM tanpa selenoid.
Peranti ini bekerja di atas 8.000 rpm yang berdasarkan bacaan dari pick-coil dan pulser pada magnet pengapian Denso. Makanya settingan pilot-jet dan main-jet bisa dicekek. Tapi hati-hati cekeknya jangan sampai nggak bisa napas dan akhirnya koit. “Istilah cekek yang ini maksudnya, dibikin kering dan siem, karena pada putaran tinggi bensin dibantu selenoid. Itu bukan seperti mencekek leher manusia, hehehe,” canda Dodo yang sering pakai kombinasi pilot-jet dan main-jet  27,5/320.
Karena dijual satu set dengan pengapian, magnetnya juga harus dipakai. Kebetulan Chodox lebih suka magnet, ketimbang piringan almu. Alasannya, motor tidak begitu liar. Pemasangan magnet ini mengharuskan dudukan baru untuk spul dan pick-up coil, “Pengapian dapat enaknya di angka 15o  sebelum TMA,” kata Dodo sembari menunjuk  kotak CDI yang gededi bawah jok bagian belakang.
MEMBRAN V-FORCE3
Pantat silinder tirus-tirus
Bahan bakar yang diolah Mikuni TM selenoid ini, manajemennya wajib diteruskan desain pantat silinder. Konstruksi standar korek mengorek dan kilik mengilik alias kikir mengkikir kudu mempertajam (tirus) pantat blok. Itu sembari mencukur kulit jeruk pada empat lubang transfer dan satu bilas pada silinder Super-KIPS, namun tidak diaktifkan Super-KIPPS-nya.
Intinya, proses itu mengajak kabut bahan bakar pada kompresi awal (pertama) terarah pada lubang-lubang transfer dan bilas.  “Daging lubang bilas dari bagian bawah dikorek 1,5 mm. Sedang semua lubang transfernya  0,5 mm, itu sama dengan membuang kulit jeruknya. Usai dikupas, nggak bisa dimakan, karena metal semua,” kelekar Dodo yang tidak menghitung berapa derajat transfer terbuka dan dilanjutkan pembilasan setelah TMA. Ah, yang penting hasilnya juara, teori belakangan. Bukan geetu Mas Dodo?
Pada mesin 2-tak kompresi primer atau bawah bukan hanya desain ruang kruk-as (crank-case) penentunya. Era moderen kelenturan dan kekuatan membran justru banyak berpengaruh. Tapi tenang, saat ini sudah generasi reed valve atau katup bulu V-Force3. Lidahnya dari karbon tingkat tinggi yang mampu menerusakan dan menutup kompresi bawah dengan baik. Lidahnya bisa untuk merasakan asin dan pedas, haaa? Eh, maksudnya diajak melayani sampai 17.000 rpm. Itu speksifikasi asli V-Force-3, lho.
Maklum,  V-Force-3 sebenarnya untuk special engine yang racing abizzz untuk 2-tak. Sayang, Ninja ini belum pernah diukur rpm-nya, ya kira-kira bisa 14.000 rpm lah. Yang pasti tidak akan melewati 17.000 rpm, limit membrannya. V-Force3  telah disesuaikan dengan intake manifold aluminium babet custom by Dodo. Selain itu, manifold menyesuaiken dengan venturi Mikuni TM yang 38 mm, juga dengan jurus korek mengorek silinder.    
SQUISH 6o
Widodo alias Dodo
Seliter bensol dicampur oli 15 cc Castrol 747 yang dikarburasi TM dan pengaturan pantat silinder tadi, tujuan akhirnya berpusat pada kubah kepala silinder. Bahan bakar ini diterima dan akan dipusatkan oleh sudut squish yang dibikin 6o (datar bangat ya) yang lebarnya 6 mm. Itu gunanya sudut squish brosist. Di pojok paling pinggir kubah kepala silinder ini terjadi proses terus menerus turbulensi pembakaran dan buang. Di buku tuning disebut squish velocity yang ada rumus bikin pusing 7 keliling sampai puyeng, yeng. Rumus yang didapat dan dihitung dengan komponen  racing, jelas beda dengan material silinder harian yang standar.  
Kata Mas Dodo sih untuk dapat squish itu kepala silinder hanya dibubut 1 mm. Dome atau kubahnya diatur ulang sesuai bentuk saat ini. Volume kubahnya 14.7 cc, itu sudah neto dengan nat atau celah di bibir kepala silinder sebelum sudut  squish. Tinggi lubang buangnya 30 mm atau hanya mencukur 5,5 mm ke atas. Lebar lubang buang 41 mm dengan model lubang lonjong. Sederhananya, mengorek lubang buang sama dengan mempersingkat arus buang bahan bakar. Ilmu kira-kira di 4-tak memperluas durasi kem buang. Pendeknya, sirkulasi pembuanggan sesuai dengan kinerja selonoid mengirim bahan bakar. “Piston tetap standar Ninja, karena peraturannya kan 155 cc. Tidak ada bore-up dan stroke-up,” jelas Dodo.
Kompresi katanya tidak pernah diukur. Toh, dihitung dengan rumusnya tidak sampai 6:1. Wajar, karena menyusutnya tinggi lubang buang yang jadi angka pengali volume silinder untuk hasil akhir kompresi 2-tak. Ah, bodo amat, diukur atau tidak, yang dilihat adalah hasil di sirkuit. Terbukti, Ninja ini sering menghiasi hasil lomba di setiap event trek lurus. Bukan begitu, bro..? Adit
MODIDIFIKASI LAINNYA:

Data modifikasi   :
     
Motor   : Kawasaki Ninja 150R tahun 2006
Selongsong gas   : Magura
Kenalpot   : CMS
Busi   : NGK B10
Kopling   : standar
Sokbreker depan   : Suzuki Satria FU 150
Cakram depan   : Yamaha Mio
Rem belakang   : Kawasaki Kaze
Sokbreker belakang   : RPM
Ban depan   : Corsa 50/90-17
Ban belakang   : IRC Eat My Dust 60/80-17
Sproket   : CMS 14/37
Sasis   : Asli dimodif
Rasio gigi-1   : 12/24
Rasio gigi-2   : 18/26
Rasio gigi-3   : 20/25
Rasio gigi-4   : 22/23
Rasio gigi-5   : standar
Rasio gigi-6   : standar
     
Data mekanik   :
Nama   : Widodo
Panggilan   : Dodo
Nama Tim   : Abirawa DMC Racing
Alamat Bengkel   : Jl. Puri Gading no. 8, Jati Melati, Pondok Gede, Jawa Timur
Nomor telepon   : 0857 1640 2225

Selasa, 03 September 2013

Kawasaki Ninja 150R 2005 (Tangerang), Seting Akselerasi

Endang Suherman tahu betul motor grasstrack butuh akselerasi lebih spontan. Itu yang membuat mekanik beken disapa Joey ini meringankan putaran mesin Kawasaki Ninja geberan Deden Insani dari X-pedisi Racing Team untuk tarung di Kelas FFA.

Paling awal meringankan magnet yang membebani mesin. Caranya menggunakan pengapian Yamaha YZ125. “Saya ganti full dari mulai magnet, sepul, CDI dan koil,” kata pria yang bengkelnya di Jl. Gatot Subroto Km 6, No. 59, Jatake, Kotamadya Tangerang, Banten itu.

Magnet YZ125 bukan saja memiliki diameter lebih kecil dibanding standar Ninja 150. “Bobotnya lebih ringan, membuat putaran mesin cepat naik,” ungkap Joey lebih rinci.
Selain itu upaya mempercepat akselerasi dengan membuat aliran gas bakar cepat sampai ruang silinder. Piston masih mengandalkan aslinya tapi dinding piston yang hadap ke membran dipapas sebanyak 3 mm. “Tujuannya agar ketika piston berada di posisi TMB (titik mati bawah), aliran gas bakar yang ke ruang silinder jadi tidak terhalang.

Menurut Joey, aslinya piston akan sedikit menutupi membran. “Biar alirannya ‘ngemplong’, jadi kudu papas dinding sehernya,” ungkap mekanik asal Tangerang ini.

Masih dalam rangka kejar akselerasi, kompresi ditinggikan. Head silindernya dipapas 0,8 mm dan squish dibikin 14 derajat. Sedangkan lubang transfer, digerus pisau tuner sebanyak 2 mm. “Agar lebih bertenaga di putaran bawah,” beber Joey.
Sedangkan pada saluran bahan bakar, dipilih karburator Keihin PWK 34mm Sudco. Permainan pilot-jet 52 dan main-jet 220, bikin semburan bahan bakar semakin mantap dengan membran mengandalkan milik Boyesen.

Nah, sisa bahan bakar yang mengandalkan Pertamax Plus dan oli samping Maxima, dikeluarkan lewat knalpot yang perutnya dibuat ulang pakai pelat besi tebal 0,5 mm. Silencernya pakai Kawasaki KX125.

Di lap terakhir, Deden memantapkan di posisi pertama. Hingga bendera finish dikibarkan. Terkabul sudah doa Baharudin Insani yang komat-kamit dari pinggir trek mendoakan anaknya. (motorplus-online.com) 




DATA MODIFIKASI

Ban depan: Swallow 70/100-19
Ban belakang: Swallow 90/100-16
Sok depan: Honda CR85
Swing arm: Kawasaki KX85
 

Trik Atasi KIPS Kawasaki Ninja 150 Nyangkut

Super KIPS (Kawasaki Integrated Powervalve System) yang tertanam di Kawasaki Ninja 150, sengaja diciptakan untuk memaksimalkan kinerja mesin. Namun karena di dalam ruang pembakaran, part yang satu ini kerap nyangkut dan merepotkan. Itu karena ada penumpukan kerak sisa pembakaran di batang mekanis Super KIPS yang membuatnya macet.

Sejatinya, KIPS akan membuka ketika mesin bergasing di atas 7.000 rpm. Saat gas ditutup, mekanis KIPS tersangkut dan terus terbuka. Meskipun, putaran mesin sudah di bawah 7.000 rpm. Efeknya, motor terasa lebih berat dan boros plus suara motor terdengar tidak karuan.

Untuk menghilangkan gejala KIPS nyangkut ini, langkah paling benar ya bersihkan batang mekanik KIPS serta lubang KIPS di silinder. Bersihkan sampai semua kerak-kerak sisa pembakaran lenyap.
Lalu gimana kalau ini terjadi di jalan yang jauh dari bengkel dan rumah? Sobat, pasti cape deh nunggang Ninja penyakitan yang terdengar ngorok di putaran bawah.

Nah, buat keadaan darurat seperti itu, Arief Rahmansyah yang Chief Mekanik Super Sukses Motor Kawasaki Depo punya tips. Menurutnya cukup siapkan kunci sepuluh dan buka karet yang menutupi gigi-gigi mekanik KIPS.

Saat terlihat mur 10 mm yang terpasang di atas tiang mekanik KIPS, anda bisa memutar atau menggoyang mur tersebut dengan kunci 10 mm. Lakukan secara perlahan, hingga mekanik KIPS bergerak tidak menyangkut lagi dan kembali ke posisi semula. Tapi, ingat sob! teknik ini cuma buat keadaan darurat.

“Jangan terlalu keras menggoyangnya, karena tiang mekanis bisa patah. Dan, lapisan teflon yang melindungi batang KIPS juga bisa lecet” ujar Arief. (motorplus-online.com) 

Kawasaki Ninja R150, Korban Dikomporin Teman!


Buat sebagian wanita, motor Kawasaki Ninja 150 merupakan dambaan ketika dibonceng. Tetapi, tidak berlaku buat Indri. Ibu dua anak ini memang doyan riding dengan motor sport kesayangannya itu.

Bahkan untuk mengetahui lebih banyak soal motornya, ia gabung dengan komunitas Batavia Maniac Ninja (Batman) yang biasa kopdar di Jl. Menteng Raya, Depan Galery Keris, Jakarta Pusat.

Sebagai anggota klub, untuk tampilan motornya harus punya ciri pemiliknya. Wanita berambut pirang ini pun 'dikomporin' rekan klubnya untuk segera mengubah tampilan Kawak Ninjanya.

"Daripada dikompori terus temen-temen, langsung saya hubungi Raff Motor yang memang bengkel langganan buat Ninja saya. Sebenarnya sudah lama keinginan ubah tampilan motor, tapi baru sekarang bisa terwujud," ujar Indri.

Konsep yang disodorkan Asep Supriyadi, mekanik RM yang ada di Jl. Meruya Ilir, (depan SPBU Pengampuan), Jakarta Barat, adalah sport racing look. "Agar kesan sportnya kental, dibuat fairing model Serpico. Yaitu, seperti model Kawasaki yang beredar di Malaysia," terang Asep.

Bagian belakang pun dibuat lancip mirip GPMono. "Modelnya buntut tawon," jelas pria ramah ini. (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Master rem : Brembo
Selang rem : Hell
Spidometer : Koso RX02
Knalpot  : CMS

Minggu, 03 Maret 2013

Karburator PWK 28 di Kawasaki Ninja 150RR, Usir Seret!


Sedikit tips buat pemilik Kawasaki Ninja 150RR yang punya masalah karburator nih. Iya, siapa tahu sobat pernah alami gejala tarikan gas agak seret ketika memutar grip gas. Bisa jadi, itu karena botol skep karbu sedikit bermasalah.

“Apalagi kalau karburator sudah tergolong lama usia pakainya. Kondisi botol skep yang bahannya berwarna gelap itu menjadi seret ketika naik-turun,” beber Pandu Eka Putra dari Panjala Motor di Praja Dalam, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Karena termakan usia, bahan pelapis botol skep jadi aus. Itu yang akhirnya membuat seret. Nah, Pandu pun coba kasih solusi. Yaitu, aplikasi karbu Keihin PWK 28. Katanya, bisa yang biasa atau versi Sudco. Kalau standarnya Ninja RR, Mikuni 28 mm.

"Ada keuntungan lain juga pakai karbu PWK. Performa motor bisa lebih meningkat ketimbang pakai karbu standar. Selain itu, KIPS juga enggak sering nyangkut, lho. Iya, karena throttle gas kan enggak nyangkut lagi,” jelas tunner 27 tahun yang kerap menerima order perbaikan motor built-up ini.

Menurutnya, pemakaian karbu ini tak hanya dilakukan di motor yang sudah ‘korekan’ saja. Tapi, buat motor harian juga okeh. Syaratnya, motor juga sudah aplikasi saluran buat racing. “Kalau gak knalpot racing, minimal knalpot bobokan. Jadi, efeknya lebih maksimal lagi,” sarannya.

Ketika melakukan penggantian karbu, jangan lupa juga seting ukuran main-jet dan pilot-jet. Karena angka spuyer Mikuni dan Keihin berbeda, maka disarankan buat membeli pilot-jet 48 dan main-jet 148. (motorplus-online.com)

Kawasaki Ninja 250R, Besutan Speed Freaker


Bagi kaum speed freaker alias penggila kecepatan, sosok seorang Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi memang layak menjadi idola. Semua yang ‘berbau’ dua pembalap itu pasti ditiru oleh para fansnya. Tapi, bukan bau kentutnya ya....

Irfan Ferduzi, salah satunya. Doi modif Kawasaki Ninja ‘jebolan’ 2008 miliknya agar mirip pacuan para ‘artis’ MotoGP. Menurut bro yang asli Jakarta ini, Rossi yang tahun ini balik lagi ke tim Yamaha membuat dirinya senang.

“Saya dari dulu senang dengan kedua pembalap itu. Apalagi sekarang, kedua pembalap idola saya itu ada di dalam satu tim, jadi tanpa ragu saya memodif motor dengan nuansa idola saya,” tambahnya.

Tapi, yang dilakukan Irfan bukan menempelkan foto, tanda tangan atau nomor start kedua pembalap itu. “Kalau yang kayak begitu sih sudah tidak aneh,” tambah ayah satu anak ini.

Nah biar beda, Irfan kontek Asep Saepudin builder dari 69 Modified. Awalnya, Asep mengubah bodi Ninja 250 itu dengan bodi yang dirancangnya bergaya Yamaha R6. Itu karena Irfan juga mengidolakan motor itu.
“Agar bodi tidak kaku, maka bahan bodi dibuat dari fiberglass tebalnya 2 mm,” tambah Asep yang ‘mondok’ di Jl. Lenteng Agung No. 1B, Jakarta Selatan.

Pada bagian samping fairing, dibentuk coakan yang mirip dengan Ducati Panigale 1199. Hanya, posisinya saja yang beda.  Sedangkan bentuk coakannya, dibikin sama. Jika pada Ducati Panigale 1199 coakannya posisinya ada di bagian bawah, maka di Ninja ini ada di sisi tengah.

Tujuannya adanya coakan ini, agar ada ruang yang berfungsi sebagai sirkulasi udara. “Dibikin ada nuansa Ducati, juga karena Rossi pernah gabung di tim itu,” sahut Irfan.

Berbeda dengan depan, buat bodi belakang dipilih nuansa Yamaha M1. Jadi, motor makin terliat racing looks. Usai berkerja di bagian bodi, Asep fokus ke kaki-kaki. Buat depan, andalkan sok Kawasaki ZX-6. Sedangkan swing arm, aplikasi lengan ayun Honda CBR400.

Urusan kaki-kaki kelar baru deh bodi dipasang, sekarang tinggal memikirkan warna yang cocok. Dipilihlah cat biru dari Spies Hacker dengan kombinasi hitam dan putih. Selain itu, diberi motif striping ala Yamaha.

Dengan tampilannya sekarang, Irfan bisa merasakan sensasi riding dengan pacuan kebanggaannya. “Yah, paling tidak di motor saya ada aroma sang idola saya,” tutup Irfan.(motorplus-online.com)

Kawasaki Siapkan Ninja 250R Injeksi di 2012


Meski belum final, geliat PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) menuju standarisasi emisi Euro3 tetap menarik untuk diperbincangkan. Rencananya, Kawasaki bakal menambah motor ber-injeksi lewat Ninja 250R.

"Rencananya tahun depan, semester kedua," beber Reiner Sitorus, Sales Promotion KKD Departmen Head PT KMI.

Di beberapa negara seperti di Eropa, Jepang dan Thailand yang menjadi basic produksi Ninja 250R, varian ini memang sudah dilengkapi dengan teknologi injeksi. Pasalnya negara-negara tersebut sudah lebih dulu berkutat dengan standarisasi Euro3.

Asiknya, upgrade sistem bahan bakar dari karburator ke injeksi ini juga kabarnya bakal dibarengi dengan sedikit penyegaran pada desainnya. Sayangnya belum diketahui seperti apa detailnya.

Begitu juga dengan harganya, pihak KMI mengaku masih belum bisa memperkirakan lonjakan harga yang akan terjadi.

Secara spesifikasi, sebenarnya tidak akan jauh berbeda. Di Thailand, Ninja 250R versi injeksi tetap mengusung mesin dua silinder DOHC 8 klep dan berpendingin air. (motorplus-online.com) 

Wow, Kawasaki Siapkan Ninja 300 dan Ninja 400R!


EPA document dari Amerika Serikat yang bocor ke publik menunjukan fakta menarik. Dalam data yang dirilis asphaltandrubber.com ini ada beberapa varian motor baru Kawasaki yang belum diluncurkan. Paling mencengangkan adalah Ninja 300!

Dalam dokumen ini ada varian Ninja 300 dan Ninja 300 ABS. Motor baru ini akan mengusung mesin berkapasitas mesin 296 cc. Selain itu ada juga varian Ninja 400R yang juga masih tanda tanya seperti apa bentuknya. Untuk Ninja 400R ini mesinnya memiliki volume ruang bakar bersih 399 cc.

Sayangnya kode ini hanya mencantumkan nama motor yang akan dirilis di Amerika Serikat tanpa menunjukan detail wujudnya. Beberapa spekulasi malah menyebutkan kalau Ninja 300 adalah versi bore up dari Ninja 250 injeksi yang baru saja dipasarkan di Indonesia. Apakah benar, kita tunggu saja.

Selain dua motor tadi, Kawasaki juga mencantumkan Ninja ZX-6R versi 2013 yang kedepannya akan ketambahan varian berteknologi ABS (antilock brake system). Selain itu, kapasitas mesinnya juga pasti berubah, kini jadi lebih besar dengan 636 cc.

Nah loh, makin ramai pasar sepeda motor! (motorplus-online.com)

Sabtu, 02 Maret 2013

Suzuki Satria F150, Transexual Bebas Ribet


Ini Suzuki Satria F-150 yang ingin ganti tampilan macam motor batangan alias motor laki atawa motor sport. Modifikasi yang dilakukan Baru Motor Sport (BMS) ini bisa dijadikan acuan. Sebab, banyak ilmu dan trik yang disampaikan bagi yang ingin mencobanya.

Pertama dilakukan tentu ubahan rangka. Frame standar mesti diistirahatkan jika ingin dapat bentuk sport sejati yang ditandai dengan bentuk rangka lengkap dengan deltabox.

Desain rangka seperti itu gampang kok. Tinggal pakai punya Suzuki FXR. Apalagi motor sport berkapasitas silinder 150 cc itu pernah ada meski sudah discontinue alias tidak diproduksi lagi oleh Suzuki Indonesia," kata Ariawan Wijaya, menjelaskan trik yang dilakukannya.

Keuntungan lain pakai rangka Suzuki FXR adalah posisi engine mounting tidak terlalu banyak berbeda untuk mesin Satria F-150. "Dengan begitu, tidak perlu direpotkan lagi dengan membuat dudukan atau pegangan mesin yang baru jika bikin ulang rangka. Demi kenyamanan saat riding, pegangan mesin itu harus paten supaya tidak getar," kata ayah satu anak ini.

Ari mengaku rupanya kurang yakin jika masalah komponen utama seperti pegangan mesin ini  dibuat baru atau dibikin ulang semuanya. Sebab memang jika kurang pas atau posisinya miring dan tidak center dengan rangka juga pengangan kaki-kaki bisa fatal akibatnya.

Hal lain lagi yang menjadi keuntungan dengan penggantian rangka tadi adalah untuk tangki. Tangki bensin punya FXR bisa dimanfaatkan. "Karena pakai tangki yang sama dengan deltabox, sudah aman. Berkurang satu urusan yang kadang juga bisa bikin ribet," tambah pemilik bengkel di Jl. Palmerah Barat, Jakarta Barat ini.

Namun biar tangki standar itu sesuai dengan konsep streetfighter yang diinginkan, beberapa bagian bantuk dimodifiaksi ulang supaya sesuai dengan tema. Kata pria asal Rembang, Jawa Tengah ini, tangki didesain ulang dengan fiberglass kemudian dijadikan semacam kondom. Tapi, kondom tadi sudah dibuat mati dengan tangki asli pada bagian dalamnya.

Sementara buat rangka belakang, baru kemudian Ari membuat ulang dengan menggunakan pipa seamless. "Bentuknya dibuat agak sedikit nungging dan juga lebih pendek dibanding versi aslinya," tambah Ari yang lagi banyak order ini.

Lalu untuk bodi tetap menggunakan fiberglass. Dengan bentuk seperti ini, maka tongkrongan atau gaya yang identitas bebek Hyperunderbone ala Satria F- 150 hilang sudah.

Main Potong Arm

Karena ingin menampilkan sosok motor macho dan gagah, Ari merasa perlu ada pembenahan total untuk urusan kaki-kaki. Limbah moge jelas pilihan paling gampang.Selama ada budget untuk membelinya, tentu bukan masalah.

Hanya saja, pasang swing arm Suzuki GSX 1000 bukan perkara gampang. "Karena, arm moge yang mau dimasukkan ke rangka bebek memang masih dirasa terlalu lebar," beber Ari dari Baru Motor Sport.

Alhasil lengan ayun yang disuruh mengalah. "Kita modifikasi bagian depan atau pegangan ke rangka jadi lebih kecil. Tentu ada maksud dan tujuannya. Yakni, agara arm tadi bisa masuk dan tetap aman. Dengan begitu, tentu ada konsekuensi yang harus ditanggung. Arm jadi enggak bisa dipakai atau terpaksa dipindah ke motor lain," beber modifikator sekaligus owner yang lulusan Australia ini.  (motorplus-online.com)

Tonton video modifikasi Suzuki Satria F150 Transexual ini di OTONET TV

DATA MODIFIKASI
 Ban depan: Metzeler 120/60-17
Ban belakang: Metzeler 180/55-17
Pelek: Yamaha R6
Upside down: Kawasaki ZX 10
Swing arm: Suzuki GSX 1000
Monosok: Suzuki GSX 1000
Setang: Baros
Tutup tangki: Desmo-work
Knalpot: R9
 
BMS: 0819-1511-3717
 

Suzuki Satria FU150, Bukan Konsep Biasa


Seram juga melihat tampilan Suzuki Satria F-150 milik Padang Pradipta dari Perumnas Mulyasari, Majenang, Cilacap Jawa Tengah. Seperti monster atau robot di film Transformers.

“Bisa seperti itu karena bagian tangki dan bodi depan sudah didesain cukup radikal,” jelas Suswanto, modifikator from Billy Custom (BC), Purwokerto yang mengerjakan itu semua.

Tangki dibuat enggak biasa karena  memiliki desain baru dengan bentuk lancip. Bagian ini nemplok pada underbone bagian belakang komstir. Juga ada  shroud atau sayap pada tangki.

Makanya bentuk dan ukuran wadah bensin itu cukup besar sekaligus sebagai dudukan sein. Cover lampu sengaja dibuat menumpuk dengan dudukan cover setang. Bagian ini memang dibuat agar ornamen setang sedikit ngumpet dan berkesan clean. Sekaligus memperlihatkan desain baru pada dunia streetfighter.

Tujuan lainnya, juga adalah sebagai dudukan spidometer asli Satria F. Secara fungsional tetap aman sebagai penunjuk info sein di saat belok dan kelengkapan informasi putaran mesin pada takometer serta kapasitas bahan bakar.

Lainnya, model deltabox baru dirancang dengan bentuk lebih besar. “Bagian ini untuk mengkamuflasekan sasis bawah tangki sedikit kurang basar,” jelas modifikator yang juga ‘tercemar’ aliran streetfighter khas Kota Mendoan itu. 

Aliran streetfighter ini biasa disebut atau beken dengan West Jateng Style alias WJS. Seperti bodi belakang buntung dan pendek yang berkesan single fighter. Cara bikin pendek tadi dilakukan dengan memotong tulang belakang sampai abis.

"Untuk memangkasnya, dari mulai bagian underbone. Lantas dibuatkan lagi rangka baru pada bagian atas sebagai dudukan jok plus bodi belakang kecil. Bahan yang dipakai cuma pipa bulat 22,5 mm dengan panjang 25 cm," jelas ayah dari Evan Januar Pratama ini.

Hasilnya konsep SF di Satria F-150 ini berbeda dari yang sudah ada. "Apalagi ini streetfighter yang transsexual dari jenis bebek. Bukan itu saja, juga sudah dikasih pesona lain pada komponen dan aplikasi pro arm," tegas modifikator yang mangkal di Jl. Unwiku No. 26, Karang Salam, Purwokerto.

MONO ARM HANDMADE

Sebagai modifikator yang sudah lama berkecimpung di dunia modifikasi Indonesia, Wanto juga terkenal pintar menggakali komponen yang susah diburu.

Contohnya banyak sekali konsumen yang menginginkan pakai mono arm limbah. "Sayangnya komponen itu masih jarang dan terkendala harga yang selangit. Jalan keluarnya dibuat sendiri," cuap modifikator yang meraca cukup paki pelat 5 mm sebagai material lengan ayun tunggal.

"Paling susah adalah mengukur kelurusan roda dan mekanisme as roda belakang. Sebab ruang yang ada sempit karena penuh untuk dudukan gir belakang dan cakram belakang juga," papar Wanto yang memakai besi kualitas nomor satu sebagai material as roda belakang. (motorplus-online.com) 

 DATA MODIFIKASI
Ban depan: Corsa 110/60-17
Ban belakang: Dunlop 190/50-17
Pelek depan: Sprint
Pelek belakang: Honda Estilo
Sok depan: Variasi
Mono arm: Handmade by BC
BC: 0852-2796-6604
 

Gaya Modif Satria Terpopuler



Satria F-150 masih jadi dagangan Suzuki paling laris saat ini. Sodoran dapur padu yang punya spek DOHC banyak diminati penikmat kecepatan, termasuk Agus Wijaya yang sudah mengincar besutan bebek sport ini sejak lama.

Ogah tampil standar, motor dimodifikasi mengikuti arus. Maksudnya menyesuaikan gaya yang sedang happening bagi pemilik Satria F. “Pokoknya style kaki-kaki kurus, macam tongkrongan besutan Thailand yang banyak diminati saat ini,” papar pria yang tinggal di Tengerang ini.

Jadi, kaki-kaki yang aslinya adopsi pelek casting wheel atau pelek palang diganti model jari-jari, berpadu dengan ban tipis ala motor adu kebut di trek lurus. “Biar lebih lincah setang standar sedikit ditekuk posisinya ke dalam,” lanjut Agus lagi.
Bagian bodi masih mengandalkan kelir bawaan motor. Cuma biar tampilan lebih ngisi lagi, juga sudah diberi striping yang dirasa cukup mengandalkan cutting sticker. “Desain berupa tarikan garis yang tipis dengan memaikan kelir merah, abu-abu dan hitam,” urai Agus Witjax dari bengkel Witjax Modizigner yang mengerjakan proses cutting sticker ini. 

Masih ngomongin area mesin. Lantaran masih buat aplikasi harian, mesin masih tetap andalkan spek standar. Cuma biar akselerasi lebih responsip, diaplikasi knalpot racing R9 yang katanya berbahan titanium. "Tinggal buka gas sedikit saja udah ngacir nih motor," pede Agus. (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan  : FDR 80/60-17
Ban belakang   : FDR 90/70-17
Knalpot     : R9 Titanium
Pelek  : DBS 
Agus Widjax : 0856-633-0226 

Suzuki Satria FU 150, Bebek 4 Tak 200 cc Tercepat



Di kelas bebek s/d 200 cc 4-tak tune-up ajang Pertamina Enduro Pertamax Corsa Dragbike Championship 2011, Suzuki Satria F 150 pacuan Dani Tilil tak ada lawan. Pria berbadan kurus itu menorehkan catatkan waktu 7,783 detik di sirkuit Jl. Benyamin Sueb (27/11) lalu. Timingnya terkecil diantara rivalnya.

Sukses Tilil disupport abis Hari Novrian, mekanik AHM SKM Harry Motor. Kebetulan Uda, sapaan karib Hari, piawai juga garap mesin bebek Hyperunderbone buat liaran trek 800 meter yang kapasitasnya hampir 300 cc. Yang liaran pernah diulas MOTOR Plus juga. 

“Buat turun pada jarak 201 meter, spek dan setingan mesin beda sedikit. Terutama kem dan stroke. Tapi, Tilil bilang powernya hampir mirip 300 cc. Padahal setingan spuyer masih dibikin agak boros untuk kejar aman,” ujar Uda yang mengaku mesinnya baru digarap kurang dari 2 minggu ini.

Perbedaan spek dan setingan yang diakui Uda, lebih fokus pada ubahan kem. Untuk trek resmi 201 meter, kem yang dipercaya durasinya dibikin 310 derajat. Sehingga mesin tetap mantap di akselarasi tanpa kurangi performa di top speednya.

“Durasi dibuat kembar. Untuk klep isap membuka 50º sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 80º setelah TMB (Titik Mati Bawah). Sedang klep buang membuka 80º sebelum TMB dan menutup 50º setelah TMA,” imbuh Uda yang buka bengkel di Jl. H. Naman Blok R6/2B, Pondok Kelapa, Jakarta Timur itu.
Racikan kem dimaksimalkan ruang bakar yang diseting dengan rasio kompresi 13,2 : 1. Dibikin agak tinggi agar tenaga bawah lebih responsif. Sebab untuk bisa cepat, mesin 184,7 cc itu kini andalakan seher bore up diameter 66 mm punya Tiger dan naik stroke.

“Kalau posisi big end tetap. Cuma pasang pen stroke ukuran 3 mm. Sehingga langkah seher sekarang jadi 54 mm,” tegas Uda yang mempercayakan knalpot DBS custom untuk pipa gas buangnya.

Lalu di trek Jl. Benyamin Sueb yang cenderung panas, asupan gas bakar disuplai Pertamax Plus dan udara dari karbu PE 28 reamer 1 mm bagian atas dengan setingan spuyer 132/50. Apalagi buka-tutup aliran gas bakar diatur payung klep standar F 150, yang menurut bapak 1 anak ini dirasa masih mumpuni.

“Karena mesin baru jadi, setingan spuyer dicoba dibikin lebih basah dulu biar aman waktu race. Terlihat dari elektroda busi hasil pembakaran yang warnanya masih agak kecoklatan. Padahal kalau time mau dibikin lebih cepat lagi, bisa saja sih. Caranya dicekek lagi. Kemarin bisa pasang main-jet sampai 125 atau turun 3 step lagi,” lanjut Uda.

Nah, dari semua ubahan tadi, komponen vital penentu kemenangan motor Dani Tilil  adalah kampas koplingnya. Tanpa didukung peranti yang tepat, tenaga motor enggak maksimal ke roda belakang. 

Tak ayal Uda mempercayakan kampas kopling Suzuki RGR150. Katanya materialnya lebih kuat dan penampang permukaan kampasnya lebih lebar. Resiko kampas slip jauh dari bayangan. Sebab dibanding aslinya, jika dipakai untuk balap biasanya tapak kampas gampang lepas. Selain itu umur pakainya enggak bisa lebih dari 2 kali turun. Lebih awet jadinya. Awas!  (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban belakang : Eat My-Dust 60/80-17
Ban depan : Comet 215-17
Cakram depan : Honda BeAT
Swing-arm : Variasi aluminium

Suzuki Satria F-150, Rangka Baru Libas KTM


Suzuki Satria F-150 besutan Dani Tllil ini, melesat paling cepat. Di kelas campuran 4-tak s/d 250 cc pada event Day Battle Pertamina Enduro-KYT Drag Bike di Taman Harapan Indah, Bekasi dua minggu lalu atau 3 April kemarin.

Kesuksesannya sekaligus membuat sejarah baru bagi tim Harrry Motor Jakarta, lantaran berhasil mengkalahkan motor yang jadi rival terberatya. Di mana kelas ini cukup berat, juga kerap kali dimenangkan spesial engine (SE) KTM.

“Ini bukti motor pabrikan lokal bisa juga juara. Walau selisih waktu sedikit, namun ini prestasi terbaik tim setelah sekian lama riset. ,” imbuh Harry Novrian tunner tunggangan Dani Tilil.

Diakui Harry, sejak masih menggunakan rangka asli yang bobotnya 11 kg walau sudah dipress 250 cc garapnnya  tidak lagi mengejar abis, timingnya masih 7,901 detik. Tapi, setelah ganti rangka variasi yang baru dari bahan aluminium punya bobot 7 kg, timingnya naik jadi 7,574 detik. Padahal time segitu, kata Harry cuma dimiliki KTM (7,581 detik motor KTM A. Ucil).
“Kalau dulu pakai piston Scorpio-Z diameter 70 mm, sekarang diturunkan jadi 65 mm. Begitupun strokenya. Kalau awalnya 66 mm pakai setang piston RX-Z, di mesin ini saya ganti punya KX125 2-tak yang langkahnya jadi 72 mm,” jelas mekanik dari Jl. H. Naman, Blok R6, Pondok Kelapa, Jakarta Timur.

Tapi, penggantian model rangka ringan turut mempengaruhi setingan mesin. Kata Harry, mesin 238,7 cc dibulatkan 250 cc garapnnya  tidak lagi mengejar torsi kuat. Namun lebih mengejar pada rpm tengah ke atas.

“Kalau dulu pakai piston Scorpio-Z diameter 70 mm, sekarang diturunkan jadi 65 mm. Begitupun strokenya. Kalau awalnya 66 mm pakai setang piston RX-Z, di mesin ini saya ganti punya KX125 2-tak yang langkahnya jadi 72 mm,” jelas mekanik dari Jl. H. Naman, Blok R6, Pondok Kelapa, Jakarta Timur.

Pastinya ubahan ini tetap andalkan ruang bakar besar komporesi 13,5 : 1 diimbangi asupan gas bakar lebih deras lagi. Oleh Hari, gabungan Bensol biru, Pertamax dan udara dari karbu NSR SP reamer 32 mm dengan setingan spuyer 135/50. Apalagi buka-tutup alirannya diatur payung klep Thunder 125 yang punya ukuran 26 mm (in) dan 23 mm (ex).

Saat ditanya soal ubahan setingan kem ada yang berubah, Hary 250 cc garapnnya  tidak lagi mengejar bilang mirip kem aku bikin 260 derajat baik untuk klep in maupun out. Soal kapan waktu buka-tutup posisi klep itu rahasia. Takut dicontek orang,” kata Hari. (motorplus-online.com) 
DATA MODIFIKASI
Ban belakang     : Eat My-Dust 60/80-17
Ban depan         : Comet 215-17
Cakram depan   : Ride-It
Swing arm          : Variasi aluminium
Handel rem        : Variasi

Suzuki Shogun 125, Juara Berkat Durasi Tinggi dan Pelatuk Vario


Dari dulu Ahon alias Herman Lo terkenal jago cubit pantat. Tentu bukan pantat janda, tapi pantat kem. Master kem itu berani kasih durasi tinggi di Suzuki Shogun 125 yang digeber Eko Codox. Hasilnya juara 1 Bebek 4-Tak 200 cc di Achilles Corsa Drag Bike 2012 di Sirkuit Sentul dua minggu lalu.

Untuk durasinya, klep isap 281° dan ex 278°. Ukuran ini cukup tinggi dibanding mekanik lain yang masih bermain diangka 270°. Membuat karakter motor kilikan Ahon punya power besar di rpm tinggi. Joki harus panteng gas ketika start.

Klep isap membuka 32° sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 69 setelah TMB (Titik Mati Bawah). Sedangkan klep buang membuka 68° sebelum TMB dan menutup 30° setelah TMA.

Menggunakan klep EE5 yang punya batang 5 mm. Diameter payung klep in dibuat 33 mm dan katup buang 28 mm.

Ahon bisa dikatakan mau mengurangi gesekkan di mekanisme katup. Caranya menggunakan pelatuk model roller dari Honda Vario. Karena rocker arm model roller, kem yang dipakai harus gendut. Karakternya juga membulat, makanya yang cocok menggunakan kem Suzuki Titan. Bisa jadi kem yang dipakai ini dari Titan versi Thailand, karena disana sudah menggunakan pelatuk roller.
Karena Shogun 125 tim Abirawa SMS Ahon ini mengikuti kelas Bebek 4-Tak 200 cc, maka volume silinder juga dibore up. Menggunakan seher Honda Tiger 64,5 mm. Diikuti dengan menaikkan stroke atau langkah piston yang asalnya 55,2 dibuat 61,2 mm. Otomatis kapasitas silinder jadi 199,9 cc. Tipis banget jadi 200 cc.

Untuk mengimbangi stroke yang sudah panjang, setang seher juga perlu panjang. Agar gesekkan antara seher dengan boring jadi ringan. Conecting rod punya Yamaha RX-King dipasang.

Supaya seher bisa pas terpasang, lubang di setang seher dikasih bos dari bahan kuningan. Sehingga lubang dalam bos harus dibikin 15 mm, supaya pas dengan pen seher Tiger yang 15 mm.

Kepala piston harus dibentuk ulang. “Pinggir seher dibikin mendem 0, 6 mm dari bibir atas blok. Supaya tidak menyundul head,” kata Ahon, sapaan Herman Lo.

Sisa ruang bakar dibentuk model kubah. Kini rasio kompresinya jadi 13,8 : 1. Dipadukan dengan bahan bakar bensol. Penggabutan bahan bakar diolah karburator Keihin PE28, tapi direamer jadi 32 mm. Disesaki pilot-jet 32 dan main-jet 118.

Rasio gear pastinya dimainkan agar bisa melesat lancar di trek lurus. Gigi 1 13/29, 2 14/24, 3 17/23 dan 4 18/21. Final gear 14/33. “Tmbus 7,857 detik, masih akan diperbaiki. Next time agar bisa tembus 7,6 detik,” harap Ahon dari Jl. Kartini, No. 18, Depok Lama.  (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Sok belakang: Daytona
Swing arm: Supertrack
Sok depan: Posh
Ban depan: Corsa 50/90-17 & 80/80-17
Knalpot: AHRS