Minggu, 03 Maret 2013

Karburator PWK 28 di Kawasaki Ninja 150RR, Usir Seret!


Sedikit tips buat pemilik Kawasaki Ninja 150RR yang punya masalah karburator nih. Iya, siapa tahu sobat pernah alami gejala tarikan gas agak seret ketika memutar grip gas. Bisa jadi, itu karena botol skep karbu sedikit bermasalah.

“Apalagi kalau karburator sudah tergolong lama usia pakainya. Kondisi botol skep yang bahannya berwarna gelap itu menjadi seret ketika naik-turun,” beber Pandu Eka Putra dari Panjala Motor di Praja Dalam, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Karena termakan usia, bahan pelapis botol skep jadi aus. Itu yang akhirnya membuat seret. Nah, Pandu pun coba kasih solusi. Yaitu, aplikasi karbu Keihin PWK 28. Katanya, bisa yang biasa atau versi Sudco. Kalau standarnya Ninja RR, Mikuni 28 mm.

"Ada keuntungan lain juga pakai karbu PWK. Performa motor bisa lebih meningkat ketimbang pakai karbu standar. Selain itu, KIPS juga enggak sering nyangkut, lho. Iya, karena throttle gas kan enggak nyangkut lagi,” jelas tunner 27 tahun yang kerap menerima order perbaikan motor built-up ini.

Menurutnya, pemakaian karbu ini tak hanya dilakukan di motor yang sudah ‘korekan’ saja. Tapi, buat motor harian juga okeh. Syaratnya, motor juga sudah aplikasi saluran buat racing. “Kalau gak knalpot racing, minimal knalpot bobokan. Jadi, efeknya lebih maksimal lagi,” sarannya.

Ketika melakukan penggantian karbu, jangan lupa juga seting ukuran main-jet dan pilot-jet. Karena angka spuyer Mikuni dan Keihin berbeda, maka disarankan buat membeli pilot-jet 48 dan main-jet 148. (motorplus-online.com)

Kawasaki Ninja 250R, Besutan Speed Freaker


Bagi kaum speed freaker alias penggila kecepatan, sosok seorang Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi memang layak menjadi idola. Semua yang ‘berbau’ dua pembalap itu pasti ditiru oleh para fansnya. Tapi, bukan bau kentutnya ya....

Irfan Ferduzi, salah satunya. Doi modif Kawasaki Ninja ‘jebolan’ 2008 miliknya agar mirip pacuan para ‘artis’ MotoGP. Menurut bro yang asli Jakarta ini, Rossi yang tahun ini balik lagi ke tim Yamaha membuat dirinya senang.

“Saya dari dulu senang dengan kedua pembalap itu. Apalagi sekarang, kedua pembalap idola saya itu ada di dalam satu tim, jadi tanpa ragu saya memodif motor dengan nuansa idola saya,” tambahnya.

Tapi, yang dilakukan Irfan bukan menempelkan foto, tanda tangan atau nomor start kedua pembalap itu. “Kalau yang kayak begitu sih sudah tidak aneh,” tambah ayah satu anak ini.

Nah biar beda, Irfan kontek Asep Saepudin builder dari 69 Modified. Awalnya, Asep mengubah bodi Ninja 250 itu dengan bodi yang dirancangnya bergaya Yamaha R6. Itu karena Irfan juga mengidolakan motor itu.
“Agar bodi tidak kaku, maka bahan bodi dibuat dari fiberglass tebalnya 2 mm,” tambah Asep yang ‘mondok’ di Jl. Lenteng Agung No. 1B, Jakarta Selatan.

Pada bagian samping fairing, dibentuk coakan yang mirip dengan Ducati Panigale 1199. Hanya, posisinya saja yang beda.  Sedangkan bentuk coakannya, dibikin sama. Jika pada Ducati Panigale 1199 coakannya posisinya ada di bagian bawah, maka di Ninja ini ada di sisi tengah.

Tujuannya adanya coakan ini, agar ada ruang yang berfungsi sebagai sirkulasi udara. “Dibikin ada nuansa Ducati, juga karena Rossi pernah gabung di tim itu,” sahut Irfan.

Berbeda dengan depan, buat bodi belakang dipilih nuansa Yamaha M1. Jadi, motor makin terliat racing looks. Usai berkerja di bagian bodi, Asep fokus ke kaki-kaki. Buat depan, andalkan sok Kawasaki ZX-6. Sedangkan swing arm, aplikasi lengan ayun Honda CBR400.

Urusan kaki-kaki kelar baru deh bodi dipasang, sekarang tinggal memikirkan warna yang cocok. Dipilihlah cat biru dari Spies Hacker dengan kombinasi hitam dan putih. Selain itu, diberi motif striping ala Yamaha.

Dengan tampilannya sekarang, Irfan bisa merasakan sensasi riding dengan pacuan kebanggaannya. “Yah, paling tidak di motor saya ada aroma sang idola saya,” tutup Irfan.(motorplus-online.com)

Kawasaki Siapkan Ninja 250R Injeksi di 2012


Meski belum final, geliat PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) menuju standarisasi emisi Euro3 tetap menarik untuk diperbincangkan. Rencananya, Kawasaki bakal menambah motor ber-injeksi lewat Ninja 250R.

"Rencananya tahun depan, semester kedua," beber Reiner Sitorus, Sales Promotion KKD Departmen Head PT KMI.

Di beberapa negara seperti di Eropa, Jepang dan Thailand yang menjadi basic produksi Ninja 250R, varian ini memang sudah dilengkapi dengan teknologi injeksi. Pasalnya negara-negara tersebut sudah lebih dulu berkutat dengan standarisasi Euro3.

Asiknya, upgrade sistem bahan bakar dari karburator ke injeksi ini juga kabarnya bakal dibarengi dengan sedikit penyegaran pada desainnya. Sayangnya belum diketahui seperti apa detailnya.

Begitu juga dengan harganya, pihak KMI mengaku masih belum bisa memperkirakan lonjakan harga yang akan terjadi.

Secara spesifikasi, sebenarnya tidak akan jauh berbeda. Di Thailand, Ninja 250R versi injeksi tetap mengusung mesin dua silinder DOHC 8 klep dan berpendingin air. (motorplus-online.com) 

Wow, Kawasaki Siapkan Ninja 300 dan Ninja 400R!


EPA document dari Amerika Serikat yang bocor ke publik menunjukan fakta menarik. Dalam data yang dirilis asphaltandrubber.com ini ada beberapa varian motor baru Kawasaki yang belum diluncurkan. Paling mencengangkan adalah Ninja 300!

Dalam dokumen ini ada varian Ninja 300 dan Ninja 300 ABS. Motor baru ini akan mengusung mesin berkapasitas mesin 296 cc. Selain itu ada juga varian Ninja 400R yang juga masih tanda tanya seperti apa bentuknya. Untuk Ninja 400R ini mesinnya memiliki volume ruang bakar bersih 399 cc.

Sayangnya kode ini hanya mencantumkan nama motor yang akan dirilis di Amerika Serikat tanpa menunjukan detail wujudnya. Beberapa spekulasi malah menyebutkan kalau Ninja 300 adalah versi bore up dari Ninja 250 injeksi yang baru saja dipasarkan di Indonesia. Apakah benar, kita tunggu saja.

Selain dua motor tadi, Kawasaki juga mencantumkan Ninja ZX-6R versi 2013 yang kedepannya akan ketambahan varian berteknologi ABS (antilock brake system). Selain itu, kapasitas mesinnya juga pasti berubah, kini jadi lebih besar dengan 636 cc.

Nah loh, makin ramai pasar sepeda motor! (motorplus-online.com)

Sabtu, 02 Maret 2013

Suzuki Satria F150, Transexual Bebas Ribet


Ini Suzuki Satria F-150 yang ingin ganti tampilan macam motor batangan alias motor laki atawa motor sport. Modifikasi yang dilakukan Baru Motor Sport (BMS) ini bisa dijadikan acuan. Sebab, banyak ilmu dan trik yang disampaikan bagi yang ingin mencobanya.

Pertama dilakukan tentu ubahan rangka. Frame standar mesti diistirahatkan jika ingin dapat bentuk sport sejati yang ditandai dengan bentuk rangka lengkap dengan deltabox.

Desain rangka seperti itu gampang kok. Tinggal pakai punya Suzuki FXR. Apalagi motor sport berkapasitas silinder 150 cc itu pernah ada meski sudah discontinue alias tidak diproduksi lagi oleh Suzuki Indonesia," kata Ariawan Wijaya, menjelaskan trik yang dilakukannya.

Keuntungan lain pakai rangka Suzuki FXR adalah posisi engine mounting tidak terlalu banyak berbeda untuk mesin Satria F-150. "Dengan begitu, tidak perlu direpotkan lagi dengan membuat dudukan atau pegangan mesin yang baru jika bikin ulang rangka. Demi kenyamanan saat riding, pegangan mesin itu harus paten supaya tidak getar," kata ayah satu anak ini.

Ari mengaku rupanya kurang yakin jika masalah komponen utama seperti pegangan mesin ini  dibuat baru atau dibikin ulang semuanya. Sebab memang jika kurang pas atau posisinya miring dan tidak center dengan rangka juga pengangan kaki-kaki bisa fatal akibatnya.

Hal lain lagi yang menjadi keuntungan dengan penggantian rangka tadi adalah untuk tangki. Tangki bensin punya FXR bisa dimanfaatkan. "Karena pakai tangki yang sama dengan deltabox, sudah aman. Berkurang satu urusan yang kadang juga bisa bikin ribet," tambah pemilik bengkel di Jl. Palmerah Barat, Jakarta Barat ini.

Namun biar tangki standar itu sesuai dengan konsep streetfighter yang diinginkan, beberapa bagian bantuk dimodifiaksi ulang supaya sesuai dengan tema. Kata pria asal Rembang, Jawa Tengah ini, tangki didesain ulang dengan fiberglass kemudian dijadikan semacam kondom. Tapi, kondom tadi sudah dibuat mati dengan tangki asli pada bagian dalamnya.

Sementara buat rangka belakang, baru kemudian Ari membuat ulang dengan menggunakan pipa seamless. "Bentuknya dibuat agak sedikit nungging dan juga lebih pendek dibanding versi aslinya," tambah Ari yang lagi banyak order ini.

Lalu untuk bodi tetap menggunakan fiberglass. Dengan bentuk seperti ini, maka tongkrongan atau gaya yang identitas bebek Hyperunderbone ala Satria F- 150 hilang sudah.

Main Potong Arm

Karena ingin menampilkan sosok motor macho dan gagah, Ari merasa perlu ada pembenahan total untuk urusan kaki-kaki. Limbah moge jelas pilihan paling gampang.Selama ada budget untuk membelinya, tentu bukan masalah.

Hanya saja, pasang swing arm Suzuki GSX 1000 bukan perkara gampang. "Karena, arm moge yang mau dimasukkan ke rangka bebek memang masih dirasa terlalu lebar," beber Ari dari Baru Motor Sport.

Alhasil lengan ayun yang disuruh mengalah. "Kita modifikasi bagian depan atau pegangan ke rangka jadi lebih kecil. Tentu ada maksud dan tujuannya. Yakni, agara arm tadi bisa masuk dan tetap aman. Dengan begitu, tentu ada konsekuensi yang harus ditanggung. Arm jadi enggak bisa dipakai atau terpaksa dipindah ke motor lain," beber modifikator sekaligus owner yang lulusan Australia ini.  (motorplus-online.com)

Tonton video modifikasi Suzuki Satria F150 Transexual ini di OTONET TV

DATA MODIFIKASI
 Ban depan: Metzeler 120/60-17
Ban belakang: Metzeler 180/55-17
Pelek: Yamaha R6
Upside down: Kawasaki ZX 10
Swing arm: Suzuki GSX 1000
Monosok: Suzuki GSX 1000
Setang: Baros
Tutup tangki: Desmo-work
Knalpot: R9
 
BMS: 0819-1511-3717
 

Suzuki Satria FU150, Bukan Konsep Biasa


Seram juga melihat tampilan Suzuki Satria F-150 milik Padang Pradipta dari Perumnas Mulyasari, Majenang, Cilacap Jawa Tengah. Seperti monster atau robot di film Transformers.

“Bisa seperti itu karena bagian tangki dan bodi depan sudah didesain cukup radikal,” jelas Suswanto, modifikator from Billy Custom (BC), Purwokerto yang mengerjakan itu semua.

Tangki dibuat enggak biasa karena  memiliki desain baru dengan bentuk lancip. Bagian ini nemplok pada underbone bagian belakang komstir. Juga ada  shroud atau sayap pada tangki.

Makanya bentuk dan ukuran wadah bensin itu cukup besar sekaligus sebagai dudukan sein. Cover lampu sengaja dibuat menumpuk dengan dudukan cover setang. Bagian ini memang dibuat agar ornamen setang sedikit ngumpet dan berkesan clean. Sekaligus memperlihatkan desain baru pada dunia streetfighter.

Tujuan lainnya, juga adalah sebagai dudukan spidometer asli Satria F. Secara fungsional tetap aman sebagai penunjuk info sein di saat belok dan kelengkapan informasi putaran mesin pada takometer serta kapasitas bahan bakar.

Lainnya, model deltabox baru dirancang dengan bentuk lebih besar. “Bagian ini untuk mengkamuflasekan sasis bawah tangki sedikit kurang basar,” jelas modifikator yang juga ‘tercemar’ aliran streetfighter khas Kota Mendoan itu. 

Aliran streetfighter ini biasa disebut atau beken dengan West Jateng Style alias WJS. Seperti bodi belakang buntung dan pendek yang berkesan single fighter. Cara bikin pendek tadi dilakukan dengan memotong tulang belakang sampai abis.

"Untuk memangkasnya, dari mulai bagian underbone. Lantas dibuatkan lagi rangka baru pada bagian atas sebagai dudukan jok plus bodi belakang kecil. Bahan yang dipakai cuma pipa bulat 22,5 mm dengan panjang 25 cm," jelas ayah dari Evan Januar Pratama ini.

Hasilnya konsep SF di Satria F-150 ini berbeda dari yang sudah ada. "Apalagi ini streetfighter yang transsexual dari jenis bebek. Bukan itu saja, juga sudah dikasih pesona lain pada komponen dan aplikasi pro arm," tegas modifikator yang mangkal di Jl. Unwiku No. 26, Karang Salam, Purwokerto.

MONO ARM HANDMADE

Sebagai modifikator yang sudah lama berkecimpung di dunia modifikasi Indonesia, Wanto juga terkenal pintar menggakali komponen yang susah diburu.

Contohnya banyak sekali konsumen yang menginginkan pakai mono arm limbah. "Sayangnya komponen itu masih jarang dan terkendala harga yang selangit. Jalan keluarnya dibuat sendiri," cuap modifikator yang meraca cukup paki pelat 5 mm sebagai material lengan ayun tunggal.

"Paling susah adalah mengukur kelurusan roda dan mekanisme as roda belakang. Sebab ruang yang ada sempit karena penuh untuk dudukan gir belakang dan cakram belakang juga," papar Wanto yang memakai besi kualitas nomor satu sebagai material as roda belakang. (motorplus-online.com) 

 DATA MODIFIKASI
Ban depan: Corsa 110/60-17
Ban belakang: Dunlop 190/50-17
Pelek depan: Sprint
Pelek belakang: Honda Estilo
Sok depan: Variasi
Mono arm: Handmade by BC
BC: 0852-2796-6604
 

Gaya Modif Satria Terpopuler



Satria F-150 masih jadi dagangan Suzuki paling laris saat ini. Sodoran dapur padu yang punya spek DOHC banyak diminati penikmat kecepatan, termasuk Agus Wijaya yang sudah mengincar besutan bebek sport ini sejak lama.

Ogah tampil standar, motor dimodifikasi mengikuti arus. Maksudnya menyesuaikan gaya yang sedang happening bagi pemilik Satria F. “Pokoknya style kaki-kaki kurus, macam tongkrongan besutan Thailand yang banyak diminati saat ini,” papar pria yang tinggal di Tengerang ini.

Jadi, kaki-kaki yang aslinya adopsi pelek casting wheel atau pelek palang diganti model jari-jari, berpadu dengan ban tipis ala motor adu kebut di trek lurus. “Biar lebih lincah setang standar sedikit ditekuk posisinya ke dalam,” lanjut Agus lagi.
Bagian bodi masih mengandalkan kelir bawaan motor. Cuma biar tampilan lebih ngisi lagi, juga sudah diberi striping yang dirasa cukup mengandalkan cutting sticker. “Desain berupa tarikan garis yang tipis dengan memaikan kelir merah, abu-abu dan hitam,” urai Agus Witjax dari bengkel Witjax Modizigner yang mengerjakan proses cutting sticker ini. 

Masih ngomongin area mesin. Lantaran masih buat aplikasi harian, mesin masih tetap andalkan spek standar. Cuma biar akselerasi lebih responsip, diaplikasi knalpot racing R9 yang katanya berbahan titanium. "Tinggal buka gas sedikit saja udah ngacir nih motor," pede Agus. (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan  : FDR 80/60-17
Ban belakang   : FDR 90/70-17
Knalpot     : R9 Titanium
Pelek  : DBS 
Agus Widjax : 0856-633-0226 

Suzuki Satria FU 150, Bebek 4 Tak 200 cc Tercepat



Di kelas bebek s/d 200 cc 4-tak tune-up ajang Pertamina Enduro Pertamax Corsa Dragbike Championship 2011, Suzuki Satria F 150 pacuan Dani Tilil tak ada lawan. Pria berbadan kurus itu menorehkan catatkan waktu 7,783 detik di sirkuit Jl. Benyamin Sueb (27/11) lalu. Timingnya terkecil diantara rivalnya.

Sukses Tilil disupport abis Hari Novrian, mekanik AHM SKM Harry Motor. Kebetulan Uda, sapaan karib Hari, piawai juga garap mesin bebek Hyperunderbone buat liaran trek 800 meter yang kapasitasnya hampir 300 cc. Yang liaran pernah diulas MOTOR Plus juga. 

“Buat turun pada jarak 201 meter, spek dan setingan mesin beda sedikit. Terutama kem dan stroke. Tapi, Tilil bilang powernya hampir mirip 300 cc. Padahal setingan spuyer masih dibikin agak boros untuk kejar aman,” ujar Uda yang mengaku mesinnya baru digarap kurang dari 2 minggu ini.

Perbedaan spek dan setingan yang diakui Uda, lebih fokus pada ubahan kem. Untuk trek resmi 201 meter, kem yang dipercaya durasinya dibikin 310 derajat. Sehingga mesin tetap mantap di akselarasi tanpa kurangi performa di top speednya.

“Durasi dibuat kembar. Untuk klep isap membuka 50º sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 80º setelah TMB (Titik Mati Bawah). Sedang klep buang membuka 80º sebelum TMB dan menutup 50º setelah TMA,” imbuh Uda yang buka bengkel di Jl. H. Naman Blok R6/2B, Pondok Kelapa, Jakarta Timur itu.
Racikan kem dimaksimalkan ruang bakar yang diseting dengan rasio kompresi 13,2 : 1. Dibikin agak tinggi agar tenaga bawah lebih responsif. Sebab untuk bisa cepat, mesin 184,7 cc itu kini andalakan seher bore up diameter 66 mm punya Tiger dan naik stroke.

“Kalau posisi big end tetap. Cuma pasang pen stroke ukuran 3 mm. Sehingga langkah seher sekarang jadi 54 mm,” tegas Uda yang mempercayakan knalpot DBS custom untuk pipa gas buangnya.

Lalu di trek Jl. Benyamin Sueb yang cenderung panas, asupan gas bakar disuplai Pertamax Plus dan udara dari karbu PE 28 reamer 1 mm bagian atas dengan setingan spuyer 132/50. Apalagi buka-tutup aliran gas bakar diatur payung klep standar F 150, yang menurut bapak 1 anak ini dirasa masih mumpuni.

“Karena mesin baru jadi, setingan spuyer dicoba dibikin lebih basah dulu biar aman waktu race. Terlihat dari elektroda busi hasil pembakaran yang warnanya masih agak kecoklatan. Padahal kalau time mau dibikin lebih cepat lagi, bisa saja sih. Caranya dicekek lagi. Kemarin bisa pasang main-jet sampai 125 atau turun 3 step lagi,” lanjut Uda.

Nah, dari semua ubahan tadi, komponen vital penentu kemenangan motor Dani Tilil  adalah kampas koplingnya. Tanpa didukung peranti yang tepat, tenaga motor enggak maksimal ke roda belakang. 

Tak ayal Uda mempercayakan kampas kopling Suzuki RGR150. Katanya materialnya lebih kuat dan penampang permukaan kampasnya lebih lebar. Resiko kampas slip jauh dari bayangan. Sebab dibanding aslinya, jika dipakai untuk balap biasanya tapak kampas gampang lepas. Selain itu umur pakainya enggak bisa lebih dari 2 kali turun. Lebih awet jadinya. Awas!  (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban belakang : Eat My-Dust 60/80-17
Ban depan : Comet 215-17
Cakram depan : Honda BeAT
Swing-arm : Variasi aluminium

Suzuki Satria F-150, Rangka Baru Libas KTM


Suzuki Satria F-150 besutan Dani Tllil ini, melesat paling cepat. Di kelas campuran 4-tak s/d 250 cc pada event Day Battle Pertamina Enduro-KYT Drag Bike di Taman Harapan Indah, Bekasi dua minggu lalu atau 3 April kemarin.

Kesuksesannya sekaligus membuat sejarah baru bagi tim Harrry Motor Jakarta, lantaran berhasil mengkalahkan motor yang jadi rival terberatya. Di mana kelas ini cukup berat, juga kerap kali dimenangkan spesial engine (SE) KTM.

“Ini bukti motor pabrikan lokal bisa juga juara. Walau selisih waktu sedikit, namun ini prestasi terbaik tim setelah sekian lama riset. ,” imbuh Harry Novrian tunner tunggangan Dani Tilil.

Diakui Harry, sejak masih menggunakan rangka asli yang bobotnya 11 kg walau sudah dipress 250 cc garapnnya  tidak lagi mengejar abis, timingnya masih 7,901 detik. Tapi, setelah ganti rangka variasi yang baru dari bahan aluminium punya bobot 7 kg, timingnya naik jadi 7,574 detik. Padahal time segitu, kata Harry cuma dimiliki KTM (7,581 detik motor KTM A. Ucil).
“Kalau dulu pakai piston Scorpio-Z diameter 70 mm, sekarang diturunkan jadi 65 mm. Begitupun strokenya. Kalau awalnya 66 mm pakai setang piston RX-Z, di mesin ini saya ganti punya KX125 2-tak yang langkahnya jadi 72 mm,” jelas mekanik dari Jl. H. Naman, Blok R6, Pondok Kelapa, Jakarta Timur.

Tapi, penggantian model rangka ringan turut mempengaruhi setingan mesin. Kata Harry, mesin 238,7 cc dibulatkan 250 cc garapnnya  tidak lagi mengejar torsi kuat. Namun lebih mengejar pada rpm tengah ke atas.

“Kalau dulu pakai piston Scorpio-Z diameter 70 mm, sekarang diturunkan jadi 65 mm. Begitupun strokenya. Kalau awalnya 66 mm pakai setang piston RX-Z, di mesin ini saya ganti punya KX125 2-tak yang langkahnya jadi 72 mm,” jelas mekanik dari Jl. H. Naman, Blok R6, Pondok Kelapa, Jakarta Timur.

Pastinya ubahan ini tetap andalkan ruang bakar besar komporesi 13,5 : 1 diimbangi asupan gas bakar lebih deras lagi. Oleh Hari, gabungan Bensol biru, Pertamax dan udara dari karbu NSR SP reamer 32 mm dengan setingan spuyer 135/50. Apalagi buka-tutup alirannya diatur payung klep Thunder 125 yang punya ukuran 26 mm (in) dan 23 mm (ex).

Saat ditanya soal ubahan setingan kem ada yang berubah, Hary 250 cc garapnnya  tidak lagi mengejar bilang mirip kem aku bikin 260 derajat baik untuk klep in maupun out. Soal kapan waktu buka-tutup posisi klep itu rahasia. Takut dicontek orang,” kata Hari. (motorplus-online.com) 
DATA MODIFIKASI
Ban belakang     : Eat My-Dust 60/80-17
Ban depan         : Comet 215-17
Cakram depan   : Ride-It
Swing arm          : Variasi aluminium
Handel rem        : Variasi

Suzuki Shogun 125, Juara Berkat Durasi Tinggi dan Pelatuk Vario


Dari dulu Ahon alias Herman Lo terkenal jago cubit pantat. Tentu bukan pantat janda, tapi pantat kem. Master kem itu berani kasih durasi tinggi di Suzuki Shogun 125 yang digeber Eko Codox. Hasilnya juara 1 Bebek 4-Tak 200 cc di Achilles Corsa Drag Bike 2012 di Sirkuit Sentul dua minggu lalu.

Untuk durasinya, klep isap 281° dan ex 278°. Ukuran ini cukup tinggi dibanding mekanik lain yang masih bermain diangka 270°. Membuat karakter motor kilikan Ahon punya power besar di rpm tinggi. Joki harus panteng gas ketika start.

Klep isap membuka 32° sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 69 setelah TMB (Titik Mati Bawah). Sedangkan klep buang membuka 68° sebelum TMB dan menutup 30° setelah TMA.

Menggunakan klep EE5 yang punya batang 5 mm. Diameter payung klep in dibuat 33 mm dan katup buang 28 mm.

Ahon bisa dikatakan mau mengurangi gesekkan di mekanisme katup. Caranya menggunakan pelatuk model roller dari Honda Vario. Karena rocker arm model roller, kem yang dipakai harus gendut. Karakternya juga membulat, makanya yang cocok menggunakan kem Suzuki Titan. Bisa jadi kem yang dipakai ini dari Titan versi Thailand, karena disana sudah menggunakan pelatuk roller.
Karena Shogun 125 tim Abirawa SMS Ahon ini mengikuti kelas Bebek 4-Tak 200 cc, maka volume silinder juga dibore up. Menggunakan seher Honda Tiger 64,5 mm. Diikuti dengan menaikkan stroke atau langkah piston yang asalnya 55,2 dibuat 61,2 mm. Otomatis kapasitas silinder jadi 199,9 cc. Tipis banget jadi 200 cc.

Untuk mengimbangi stroke yang sudah panjang, setang seher juga perlu panjang. Agar gesekkan antara seher dengan boring jadi ringan. Conecting rod punya Yamaha RX-King dipasang.

Supaya seher bisa pas terpasang, lubang di setang seher dikasih bos dari bahan kuningan. Sehingga lubang dalam bos harus dibikin 15 mm, supaya pas dengan pen seher Tiger yang 15 mm.

Kepala piston harus dibentuk ulang. “Pinggir seher dibikin mendem 0, 6 mm dari bibir atas blok. Supaya tidak menyundul head,” kata Ahon, sapaan Herman Lo.

Sisa ruang bakar dibentuk model kubah. Kini rasio kompresinya jadi 13,8 : 1. Dipadukan dengan bahan bakar bensol. Penggabutan bahan bakar diolah karburator Keihin PE28, tapi direamer jadi 32 mm. Disesaki pilot-jet 32 dan main-jet 118.

Rasio gear pastinya dimainkan agar bisa melesat lancar di trek lurus. Gigi 1 13/29, 2 14/24, 3 17/23 dan 4 18/21. Final gear 14/33. “Tmbus 7,857 detik, masih akan diperbaiki. Next time agar bisa tembus 7,6 detik,” harap Ahon dari Jl. Kartini, No. 18, Depok Lama.  (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Sok belakang: Daytona
Swing arm: Supertrack
Sok depan: Posh
Ban depan: Corsa 50/90-17 & 80/80-17
Knalpot: AHRS
 

Suzuki Satria F-150, Juara Berkat Baca Cuaca


Tim road race maupun drag bike, harusnya pintar membaca kelembaban dan cuaca sekitar ketika balapan. Karena sudah barang tentu mempengaruhi setingan motor.

Seperti yang dilakukan tim Anugrah Lophe Lophe, di gelaran bertajuk Enduro Day Battle Drag Bike Championship (EDBDBC) 2012 yang diadakan di Jl. Kol. Ediyono Martadipura, Kabupaten Bogor. Tim asal Boyolali ini, mempelajari cuaca di daerah Bogor-Jawa Barat yang cenderung lebih panas dibanding Boyolali, Jawa Tengah.

Hasil pemahaman cuaca ini di terapkan di Suzuki Satria F-150 yang mengikuti kelas 150 Tune Up. “Bila di Boyolali pilot-jet dan main-jet dibikin irit dengan ukuran 42/125, setingan ini cocok di daerah sana yang dingin, ketika balap di derah panas mesti dibikin jadi lebih boros dengan ukuran 42/128 di karburator PWK Sudco 35,” kata Santoso, mekanik tim Anugrah Lophe Lophe.

Tapi, tentunya bukan hanya itu yang diubah di Satria FU ini. Yang paling extrime, pembuatan ulang rasio gigi yang dibikin dengan bahan besi baja, oleh Cebleng panggilan tenar Santoso. Besi baja ini di rebuild pake alat bubut jadi ukuran rasio gigi 1 14/30, gigi 2 16/25, gigi 3 19/25, gigi 4 standar 23/21, gigi 5 standar 25/20.

“Rasio gigi sudah diubah, agar maksimal rasio, gir depan dikurangi satu mata jadi 13 mata, dari standarnya 14 mata,” tambah Cebleng.
Di bagian mesin, tim ini memepercayakan piston standar diameter 62 mm, dikawal panjang langkah 48,8 mm, untuk menggebuk kompresi 10,2 : 1. Serta katup in dan ex masih bawaan pabrik.

Durasi kem standar dicustom, agar suplay bahan bakar yang masuk-keluar keruang bakar bisa diatur sesuai waktu yang diinginkan. Noken as in 270 dan ex 270.

Angka 270 didapat dari klep isap membuka 30 sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 60 setelah TMB (Titik Mati Bawah). Sedangkan klep buang membuka 60 sebelum TMB dan menutup 20 setelah TMA.

Pengapian dibikin advance lewat aplikasi CDI aftermarket Rextor yang dialirkan ke koil Yamaha YZ125, tapi magnet masih mengandalkan standar. “Pengapian dibikin total lose, sehingga kelistrikan mengandalkan dari tenaga aki,” tambahnya.

Bermodalkan pembacaan cuaca sekitar, hasilnya Satria FU yang ditunggangi Topik Ompong ini, berhasil finish sebagai juara pertama dengan best time 8,14 detik. Mantap bro.  (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Knalpot: MCC Racing Muffler
Monosok: YSS Z Series
Ban depan: IRC Eat My Dust 50/90-17
Ban belakang: IRC Eat My Dust 60/80-17
Teromol belakang: Suzuki Smash

Suzuki Satria F-150, Resep Bisa Raih Rekor 7,5 Detik


Bersama Dwi Batank joki drag bike asal Semarang, Suzuki Satria F-150 di tangannya seakan tidak ada lawan. Satria F-150 racikan Wawan Kristianto dari tim Abakura Ditra Jaya, Solo, menorehkan catatan waktu 7,5 detik. Ini merupakan rekor terbaik untuk kelas Bebek Tune-Ip 200 cc.

“Motor ini sebenarnya masih dalam tahap riset. Kemampuan sebenarnya belum bisa dimaksimalkan,” rendah sang tunner. Belum maksimal saja sudah seperti itu, apalagi kalau sudah maksimal.

Mari kita coba kupas motor keluaran 2004 ini. Wawan coba memaksimalkan ruang bakar dengan cara memperbesar diameter silinder. Asumsinya semakin besar ruang bakar maka kebutuhan bensin akan semakin lebih banyak.
Berbekal piston LHK, Wawan berusaha untuk memperbesar ruang bakar. Caranya, tentu dengan memperbesar diameter piston dan bikin lebih panjang langkah piston. “Diameter standar F-150 62 mm. Dengan aplikasi piston LHK itu, diameter berubah jadi 70 mm. Otomatis stroke ikutan naik 2 mm jadi 50,8 mm. Cc-nya jadi 195,4 cc,” bebernya.

Selanjutnya untuk mendapatkan ledakan besar di dalam ruang bakar kompresi dipadatkan. Melalui perhitungan matematika didapat perbandingan kompresi di kisaran angka 13,3:1. Dengan perbandingan kompresi sebesar ini dirasa masih cukup aman dan awet untuk mesin.

Katup masuk-buang bahan bakar juga diperbesar. Dipilih katup isap dan buang dari Kawasaki KLX250 yang punya diameter lebih besar. “Ada kesulitan saat menentukan berapa diameter katup yang akan dipakai karena akan disesuaikan dengan besar piston,” tegas Wawan lagi.
Valve KLX250 tidak bisa langsung dipasangkan karena diameternya masih terlalu besar. Untuk itu, Wawan membubut klep KLX250. Akhirnya, katup isap jadi 24,5 mm dan katup buang jadi 20,5 mm. Ukuran segitu dirasa masih cukup aman dan mampu menghasilkan tenaga optimal dan sesuai harapan .

Durasi pembukaan dan penutupan katup isap maupun katup buang juga diatur ulang. Tujuannya untuk lebih memaksimalkan pemasukan campuran bahan bakar yang disemprotkan karburator Keihin PWK 33. Katup masuk dibuat membuka 30 derajat sebelum TMA dan menutup 60 derajat setelah TMB. Sedangkan katup buang membuka di 60 derajat sebelum TMB dan menutup 30 derajat setelah TMA. “Jadi durasi katup in maupun ex ada di angka 270 derajat,” tegasnya.

Bahan bakar yang masuk sudah banyak dan juga hasil kompresi diyakini akan menjadi lebih padat. Langkah berikutnya adalah seting ulang pengapian. “Pengapian dari CDI Rextor GRM dan selanjutnya timing pengapian diseting di angka 360.”

Inilah yang bikin rekor! (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Piston: LHK
Busi : NGK Platinum
Knalpot: MCC
Sokbreker depan: Yamaha Mio
Sokbreker belakang: YSS ninja KRR
Rem belakang : Honda Karisma
Pelek : Excel Takasogo

Suzuki Satria F150, Kencang Tapi Elegan


Kalau biasanya bebek ayam jago berlambang huruf ‘S’ suka dipakai adu kebut di jalanan, lain lagi dengan Suzuki Satria FU150 milik Wahyudi Utammy Pratama. “Ide awal ingin tampil lebih elegan aja,” buka Yudi sapaan akrabnya.

Jelas boleh dibilang kalau Satria FU150 punya basic mesin yang sudah kencang dari pabriknya. Justru dengan modal mesin kencang, Yudi ingin tampil lebih menarik. “Lari bisa kencang dan elegan jadi nilai lebih dengan tampilan warna seperti ini,” candanya sembari diiringi senyum kecil di wajah.

Kebetulan tak ada tema khusus saat melabur cat pada motornya ini. Dia order langsung pada bengkel A Concept yang bermarkas di Purworejo, Jawa Tengah.

“Dulu saya sempat tinggal di Jawa, jadi saya order langsung disana,” jelas Yudi.

A Concept yang digawangi Ambar, memang cukup jeli soal pewarnaan. Sekujur bodinya dipadu dua warna kombinasi putih dan merah. Pada beberapa bagian komponen parts, juga wajib kena sentuhan warna lain.

“Warna bodi merah dan putih ditambah lagi dengan krom. Biar makin kinclong,” cetus Yudi yang bekerja sebagai accounting perusahaan swasta di Jakarta.

Setelah keseluruhan warna motor berubah, Yudi berinisiatif aplikasi variasi lain. Mulai dari baut sampai jari-jari, dihias warna gold. Sehingga, seluruh tampilan mendukung konsep yang diterapkan. “Penampilan sudah kece. Mesin gak banyak ubahan, saya cuma pasang per kopling racing i, karbu Keihin PE 28 dan CDI Rextor,” enteng Yudi.

Mantafff...!! (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan : FDR 70/80-17
Ban belakang : FDR 70/80-17
Pelek : Champ
Teromol : Zox

Suzuki Satria F150, Konsisten Gaya Milenium


Melihat kelir yang beraneka warna, mengingatkan gaya modifikasi di awal milenium. Racikan kelir bertumpuk dan aksen grafis dengan sentuhan airbrush.

Mahmud yang punggawa rumah modifikasi MX Custom (MXC) Banjarnegara, konsisten menerapkan gaya itu lewat sentuhan airbrush, bukan cutting stiker.

“Airbrush lebih paten. Nilai seninya lebih dominan dibanding cutting stiker,” buka modifikator dari Jl. Raya Alians, Km. 2, Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah ini.

Jika dicermati, olahan bodi di pacuan milik Yulistian yang juga berasal dari Kota Dawet Ayu itu, tergolong minimalis.

Olahan pada bodi cenderung sederhana dan standar. Hanya membungkus batok lampu agar terlihat modern dan sedikit bolong-bolong di sepatbor agar terlihat menarik.

Sebab, Mahmud lebih konsen pada racikan konsep airbrush yang membuat motor terlihat semarak. Namun, jauh dari kesan norak.

Teknik airbrush ini nampak apik dengan kelir dominan seperti merah, ungu, hijau dan kuning. Tetapi, penempatan sesuai komposisi bentuk lebih ditonjolkan oleh modifikator yang ramai order ini.

Seperti pada olahan kelir bodi yang kental bernuansa ungu dan merah. Dua kelir ini diracik agar besutan terlihat slim. Guratan lancip dan garis panjang membuat teskstur bodi terlihat kurus.

Proses perpindahan warna pada garis ini memakai teknik mal. Caranya separuh bodi dikelir merah. Kemudian, dikasih nat dengan memakai isolasi kertas. Lalu, diguyur kelir lain yang sesuai konsep deh.  (motorplus-online.com)


DATA MODIFIKASI
Ban depan : Swallow 60/80-17
Ban belakang : Mizzle 60/80-17
Teromol : Trusty
Sok depan : Combiz
MXC : 0852-2716-2167
 

Suzuki Satria FU150, Drag Bike Look


Fajar yang pemilik Suzuki Satria FU ini tinggal di Tegal Waton, Kab. Semarang, Jawa Tengah. Di tempat tinggalnya itu, terdapat arena pacuan kuda yang sudah bertaraf nasional. Sehingga, tiap hari melihat wara-wiri kuda pacuan yang melintas di arena tersebut.

Terbesit keinginan yang sampai saat ini belum pernah terwujud. Yaitu, bagaimana rasanya menaiki kuda pacuan yang begitu tinggi dan gagah layaknya satria yang siap bertempur. Karena tidak sembarang orang yang bisa menaiki kuda yang seharga mobil mewah tersebut, maka obsesi dan keinginannya pun dicurahkan di besutan kesayangan.

Satria FU yang kebanyakan orang menyebutnya bebek Hyper Underbone, menjadi pelampiasannya. “Satria FU150 ini layak disejajarkan dengan kuda pacuan, karena memang motor ini menjadi jagoan di arena adu kebut,” alasannya.

Bukan adu kebut dengan kuda balap di sirkuit Tegal Waton, apalagi dengan kuda liar yang ada di Sumbawa. Tapi, Satria FU150 memang sudah terbukti mempunyai karisma tersendiri di balap trek lurus drag bike.

Dengan dasar itu, doi ingin mendandani FU150 layaknya kuda pacuan. Tak hanya soal tampilan, tapi akselerasi dan tenaga juga! Makanya, sektor rangka maupun bodi tidak banyak mengalami perubahan. Karena menurutnya, dari riding position dan tampilan sudah terlihat seperti orang naik kuda beneran. Jiahhhh...!!
"Bodi memang tidak mengalami banyak ubahan, untuk mempercantik tampilan dilakukan dengan menorehkan airbrush di sekujur bodi saja,” beber Agus yang diserahkan memoles si kuda Satria yang bukan satria berkuda itu.

Motif airbrush dengan garis-garis yang tidak begitu tegas, menghiasi seluruh cover bodi dengan kombinasi empat colour. Hijau, kuning, biru, dan ungu seolah menyatu membentuk gradasi yang indah. “Tidak ada pola tertentu pada torehan airbrush pada motor ini. Tapi, hanya mengejar kesan dinamis yang tak membosankan,” jelas Agus sang brusher.

Yang begitu mencolok justru pada lampu depannya, batok lampu depan aslinya dibentuk layaknya mata kuda yang menatap begitu tajamnya. “Untuk modifikasi batok headlamp, aku serahkan ke Ariyanto dari Q_Lap Motor,” jelas pemilik motor dengan nama lengkap Fajar Makhasin.

Batok kepala memang didesain ulang menggunakan fiberglass. Pastinya, mengacu pada sorot mata tajam kuda pacuan. Melihat performa mesin memang tidak banyak mengalami perubahan, karena basic dari motor ini sendiri sudah cukup mumpuni. “Hanya mempertegas kesan fashion racingnya saja dengan cara aplikasi komponen-komponen yang biasa ada di balap. Termasuk bikin kinclong juga,” tutupnya. (motorplus-online.com)


DATA MODIFIKASI
Slang rem: TDR
Teromol depan: Terminator
Gas spontan: Bungbon
Bengkel: Q_Lap Motor
 

Head Suzuki Satria FU Taiwan, Klep Besar Porting Standar



Klep 25/22 mm dan dilengkapi klem kem
Suzuki Satria F-150 banyak digunakan untuk drag bike atau balap liar. Dipastikan harus menggunakan klep yang besar agar bejaban di balapan.

Ada tawaran menarik yang bisa dijadikan pilihan. Kepala silinder Satria F-150 buatan Taiwan. Sudah menggunakan klep ukuran besar. Sehingga tidak perlu lagi ganti klep untuk balapan.

“Klep isap sudah punya payung berdiameter 25 mm. Sedangkan klep buang, diameter payung klepnya 22 mm,” jelas Sugianto Husin alias Ming Ming dari Akina Speed Shop.

Namun meski klep sudah besar, lubang portingnya tetap standar. Mekanik harus porting sendiri. Ukuran batang klep juga masih sama dengan standar. Yaitu 4,5 mm supaya masih bisa menggunakan retainer aslinya. Tapi, klepnya sudah dipotong alias tinggal pake.

Lebih sip lagi sudah dilengkapi pegangan atau klem kem. “Harganya satu set head dan isinya Rp 1,7 juta,” jelas Ming Ming dari Jl. Bedugul No. 17, Blok 311A, Bali.  (motorplus-online.com) 

Suzuki Satria FU150, Modifikasi Senang Kawin?


Erik Krisley modifikator dari 69 Concept di Sintang Kalimantan Barat sempat terheran-heran ketika dapat sodoran order dari Yohanes Nusantara. Pasalnya, pria yang bekerja sebagai PNS tersebut senang kawin. Hah?

Maksudnya senang mengawinkan Suzuki Satria FU150 dengan spesial engine. Supaya Suzuki Satria FU150 lansiran 2007 menjadi sebuah motor dual purpose tangguh. Tujuannya tak hanya untuk gaya-gayaan belaka. Namun berkelana meninjau proyek.

Makanya Ndok panggilan Yohanes, tak hanya datang dengan membawa FU-nya, namun menggotong 1 unit sasis special engine Yamaha YZF 250 yang juga lansiran 2007, berikut peranti bodinya. 

“Termasuk sokbreker depan-belakang. Intinya dia mengawinkan sasis serta peranti bodi YZF namun enginenya pakai FU,” potong Erik selaku jubir Ndok.

Modifikator yang juga suami Marcella tersebut segera melakukan pengukuran pada sasis motor trail itu. Kesulitan yang ditemukannya adalah sasis asli YZF 250 sempit. Padahal engine FU lumayan gede. Artinya bila dipaksakan akan mentok silinder head. Solusinya sasis perlu dimodifikasi dulu.
“Untuk bagian depan, downtube dimutilasi. Lalu diganti dengan rancangan tulang baru dari pipa besi bulat ukurannya ¾ dim, ke bawah. Sedangkan dudukan mesin atas, pada sasis bawah tangki ditambahkan pelat 4 mm. Sistemnya pakai mur baut,” papar ayah 2 anak itu.

Dudukan mesin baru yang dicat hitam tersebut juga dibuat ampuh. Yakni ditambahkan pelat bordes tebal pada bagian bawah. Tujuannya melindungi bagian bawah mesin dari terpaan kerikil ketika motor itu dibuat berkelana ke proyek.

Oh ya engine FU yang dibekali oil cooler membuat Erik menambahkan pula dudukan baru untuk peranti pendingin oli mesin itu. Posisinya disebelah kiri atas. Posisi itu diklaim aman, lagi-lagi untuk menghindari terpaan kerikil atau batu yang kadang nongol ketika Ndok ngacir ke proyek. 

“Juga agar sip kena terpaan angin bro, adem deh,” senyum modifikator yang bermarkas di Jl. J.C. Ovang Orray nomor 5, Baning, Sintang (depan penginapan Cika), Kalimantan Barat.

Hampir lupa, ban dan pelek malah enggak pakai ukuran 21 inci untuk depan dan 18 inci belakang. Namun mengaplikasi ukuran 17 inci. Alasannya simpel, kalau bocor ketika berkelanana enggak ribet beli ban dalamnya. Gitu ya, Bro? (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan : Swallow 100/80-17,
Ban belakang: Swallow 120/70-17
Pelek depan: AHRS 2,50x17
Pelek belakang: AHRS 3,00x17
Teromol depan: Variasi
Teromol belakang: KLX
Karburator: Mikuni Sudco 28
Modifikator mesin: Andy Racing
69 Concept: 0815-78679-669